
Gambar berdoa, dilansir dari islamidia.com
Banyak yang tidak mengetahui...
Allah SWT mempunyai nama yang paling agung, dan dikala seseorang berdoa dengan menyebut nama itu, maka doanya niscaya diijabahi sesuai dengan Hadis-hadis Nabi.
Allah mempunyai nama yang paling agung. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai Ismullah al-A’dzam, nama Allah yang paling agung.
Seperti dilansir dari konsultasisyariah.com, terdapat banyak hadis yang menyampaikan wacana redaksi Ismullah al-A’dzam. Kita akan simak diantaranya,
Pertama.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنِّى أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِى لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌYa Allah, saya memohon kepada-Mu alasannya ialah saya bersaksi bahwa Engkau ialah Allah, tidak ada yang kuasa yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Esa, yang menjadi kawasan bergantung semua makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak dilahirkan. Dan tidak ada seorangpun yang sepadan dengan-Nya.
Dinyatakan dalam hadis dari Buraidah bin Hashib Radhiyallahu ‘anhu,
Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar ada orang yang membaca kalimat di atas. Kemudian dia bersabda menyebutkan keutamaannya,
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الأَعْظَمِ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh orang ini telah meminta kepada Allah dengan ismullah al-a’dzam (nama Allah yang paling agung), dimana, dikala seseorang berdoa dengan menyebut nama itu, maka doanya akan diijabahi. Daan apabila dia meminta kepada Allah dengan menyebut nama itu, maka dia akan diberi.
(HR. Ahmad 23654, Abu Daud 1495, Turmudzi 3812, dan disahihkan Syuaib al-Arnauth).
“Ya Allah, bersama-sama saya memohon kepada-Mu bahwa bersama-sama segala kebanggaan hanya milik-Mu, tiada sembahan yang benar kecuali Engkau, Yang Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, wahai Yang Maha Memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri.”
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, bahwa dia pernah duduk bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sementara ada orang yang shalat. Kemudian orang ini membaca kalimat di atas. Mendengar itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
“Sungguh dia telah berdoa kepada Allah dengan nama-Nya yang paling agung, yang bila seseorang berdoa kepada-Nya dengan nama tersebut maka Allah akan mengabulkannya, dan bila dia meminta kepada-Nya dengan nama tersebut maka Allah akan memenuhi permintaannya. (HR. Ahmad 12946, Abu Daud 1497, Nasai 1308, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
فِي هَذه الْآيَتَيْنِ {اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} وَ {الم اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} إِنَّ فِيهِمَا اسْمَ اللهِ الْأَعْظَمَ
Sesungguhnya pada dua ayat ini,
[اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ]
dan ayat
[الم اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ]
terdapat Ismullah al-A’dzam. (HR. Ahmad 27611, ad-Darimi 3456 dan dihasankan al-Albani).
اسْمُ اللَّهِ الأَعْظَمُ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ فِى سُوَرٍ ثَلاَثٍ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ وَطَهَ
Ismullah al-A’dzam, apabila orang berdoa dengan menyebut namanya itu maka doanya akan dikabulkan, ada di tiga surat: al-Baqarah, Ali imran, dan Thaha. (HR. Ibnu Majah 3988, dan dishahihkan al-Albani).
Abu Abdurrahman al-Qosim mengatakan,
Akupun mencarinya dalam al-Quran, ternyata di surat al-Baqarah ada di awal ayat kursi,
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Kemudian di surat Ali Imran ada di ayat kedua,
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Dan di surat Thaha ada di ayat 111:
وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ
(Silsilah as-Shahihah, 2/371).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menegaskan, nama Allah yang manakah yang merupakan Ismullah al-A’dzam. Dan bila kita rinci, kita sanggup sebutkan sebagai berikut,
Dan di dua hadis terakhir ditegaskan bahwa Al-Hayyu dan Al-Qoyyum merupakan nama Allah yang paling agung itu.
BACA JUGA: Meneladani Rasulullah SAW, Muslim Harus Tahu Inilah Doa yang Sering Dibaca Rasulullah
Karena itulah, bab dari watak dalam berdoa, memperbanyak kebanggaan sebelum menghaturkan doa.
Seperti membaca asmaul husna atau kebanggaan Allah lainnya, yang diubahsuaikan dengan doa yang kita panjatkan.
Allah berfirman,
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan menerima tanggapan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. al-A’raf: 180)
Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamin bahwa di dalamnya ada Ismullah al-A’dzam (nama Allah yang paling agung) dan dikala seseorang berdoa dengan menyebut nama itu, maka doanya akan diijabahi.
Allahu a’lam.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Kedua.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ“Ya Allah, bersama-sama saya memohon kepada-Mu bahwa bersama-sama segala kebanggaan hanya milik-Mu, tiada sembahan yang benar kecuali Engkau, Yang Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, wahai Yang Maha Memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri.”
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, bahwa dia pernah duduk bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sementara ada orang yang shalat. Kemudian orang ini membaca kalimat di atas. Mendengar itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
“Sungguh dia telah berdoa kepada Allah dengan nama-Nya yang paling agung, yang bila seseorang berdoa kepada-Nya dengan nama tersebut maka Allah akan mengabulkannya, dan bila dia meminta kepada-Nya dengan nama tersebut maka Allah akan memenuhi permintaannya. (HR. Ahmad 12946, Abu Daud 1497, Nasai 1308, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Ketiga.
Hadis dari Asma bintu Yazid, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,فِي هَذه الْآيَتَيْنِ {اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} وَ {الم اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} إِنَّ فِيهِمَا اسْمَ اللهِ الْأَعْظَمَ
Sesungguhnya pada dua ayat ini,
[اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ]
dan ayat
[الم اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ]
terdapat Ismullah al-A’dzam. (HR. Ahmad 27611, ad-Darimi 3456 dan dihasankan al-Albani).
Keempat.
Hadis dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu, dia menyatakan,اسْمُ اللَّهِ الأَعْظَمُ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ فِى سُوَرٍ ثَلاَثٍ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ وَطَهَ
Ismullah al-A’dzam, apabila orang berdoa dengan menyebut namanya itu maka doanya akan dikabulkan, ada di tiga surat: al-Baqarah, Ali imran, dan Thaha. (HR. Ibnu Majah 3988, dan dishahihkan al-Albani).
Abu Abdurrahman al-Qosim mengatakan,
Akupun mencarinya dalam al-Quran, ternyata di surat al-Baqarah ada di awal ayat kursi,
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Kemudian di surat Ali Imran ada di ayat kedua,
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Dan di surat Thaha ada di ayat 111:
وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ
(Silsilah as-Shahihah, 2/371).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menegaskan, nama Allah yang manakah yang merupakan Ismullah al-A’dzam. Dan bila kita rinci, kita sanggup sebutkan sebagai berikut,
- Allah
- al-Ahad
- as-Shamad
- al-Mannan
- Pencipta langit dan bumi
- Pemilik keagungan dan kemuliaan
- Al-Hayyu
- Al-Qoyyum
Dan di dua hadis terakhir ditegaskan bahwa Al-Hayyu dan Al-Qoyyum merupakan nama Allah yang paling agung itu.
Kata Kunci Doa
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Ismullah al-A’dzam sebagai pengantar kemujaraban doa. Dengan menyebut nama ini, doa dan permohonan hamba menjadi lebih berpeluang untuk dikabulkan.BACA JUGA: Meneladani Rasulullah SAW, Muslim Harus Tahu Inilah Doa yang Sering Dibaca Rasulullah
Karena itulah, bab dari watak dalam berdoa, memperbanyak kebanggaan sebelum menghaturkan doa.
Seperti membaca asmaul husna atau kebanggaan Allah lainnya, yang diubahsuaikan dengan doa yang kita panjatkan.
Allah berfirman,
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan menerima tanggapan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. al-A’raf: 180)
Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamin bahwa di dalamnya ada Ismullah al-A’dzam (nama Allah yang paling agung) dan dikala seseorang berdoa dengan menyebut nama itu, maka doanya akan diijabahi.
Allahu a’lam.
Sumber http://www.wajibbaca.com
Buat lebih berguna, kongsi: